Monday, June 20, 2011
Manfaat Keladi tikus
Nama Daerah : Keladi Tikus, Lioshu Yu (Cina). Talas Kunthing
Nama Latin : Thyponium flagelliformis
Diskripsi tanaman Keladi Tikus,
Keladi Tikus termasuk golongan herba yang bentuknya menyerupai talas tumbuh berumpun di alam bebas pada tanah gembur, lembab dan teduh. Di pulau Jawa Keladi Tikus banyak ditemukan di hampir semua tempat baik dataran tinggi maupun dataran rendah.
Keladi Tikus yang masih kecildan tumbuh, daun biasanya berbentuk bulat sedikit lonjong. Daun daun berikutnya mulai meruncing seperti daun talas. Keladi Tikus yang sudah tua daunnya hijau halus berujung runcing menyerupai anak panah. Bunga berwarna putih kekuningan dan kelopaknya menyerupai ekor tikus.Akarnya berwarna putih membesar membentuk umbi. Tinggi tanaman dewasa 10 s/d 20 cm (yang berkualitas bagus) dengan berat 10 s/d 20 gram setiap rumpun. Umbi Keladi Tikus berbentuk bulat londong. Untuk tanaman dewasa yang siap digunakan diameter umbi antara 1 cm s/d 2 cm.
Tanaman ini juga banyak dijumpai tumbuh di parit-parit (tanah berair) dan sangat subur. Pada sawah sawah di beberapa daerah Keladi Tikus bahkan banyak tumbuh diantara padi. Sehingga setiap saat harus dihilangkan / dibasmi karena sangat mengganggu pertumbuhan padi.
Keladi Tikus mengandung zat yang dapat mengaktifkan fungsi sel darah dengan memproduksi mediator, sehingga merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Di negara lain misalnya Di Malaysia Keladi Tikus dipakai sebagai obat penyembuh penyakit kanker yang penggunaannya disarankan dilakukan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi (chemotherapy) atau radioterapi (radiotherapy).
Pada penderita kanker stadium lanjut penggunaan sari Keladi Tikus telah menunjukkan hasil yang sangat positip. Keladi Tikus dapat mengatasi efek sampingan dari chemotheraphy, seperti rambut rontok, mual, dll.
Terdapat tumbuhan yang mirip dengan Keladi Tikus yaitu Thyponium trilobatum. Typhonium trilobatum daunnya berombak dan berwarna hujau agak pudar. Dibagian ujung daun yang masih kuncup berwarna keunguan dan akarnya berwarna coklat tua. Kelopak bunga Typhonium trilobatum melebar menyerupai lidah serta berwarna ungu.
Typhonium trilobatum mengandung zat yang bersifat racun. Karena itu hindarilah kekeliruan.
Keladi tikus (typhonium flagiliforme) adalah tanaman berbatang basah yang banyak tumbuh di tempat terbuka pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Bentuk daun bulat dan ujung runcing berwarna hijau segar. Tinggi tanaman 10-45 cm.
Penggunaan keladi tikus sebagai obat dengan cara digerus dan diminum 3 kali sehari dengan takaran 50-100 gram. Bagian yang digerus mulai dari umbi sampai daun.
Khasiat keladi tikus didapat karena keladi tikus mampu melindungi sel-sel yang sehat dari penyakit kanker.
Keladi Tikus mengandung ribosome inacting protein dan antioksidan. Dalam tubuh ribosome inacting protein berfungsi menghambat pertumbuhan sel kanker, menghancurkan sel kanker tanpa merusak sel-sel sehat di sekitarnya serta meredam munculnya sel kanker baru. Sedangkan antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen.
Keladi Tikus juga melakukan detoxifikasi, yaitu pembuangan racun yang telah menumpuk bertahun-tahun dalam tubuh. Bersamaan dengan itu Keladi Tikus memperkuat sistem pertahanan tubuh. Dalam proses detoxifikasi inilah untuk sebagian pengguna mengalami reaksi tubuh (baca halaman reaksi tubuh).
Dalam buku berjudul “Cancer, Yet They Live” karangan Dr Chris K.H. Teo – Cancer Care Penang Malaysia, juga berdasar pada pengalaman kami yang sejak tahun 2000 melayani penderita kanker dengan Keladi Tikus (baik berupa Keladi Tikus segar -juice maupun kapsul - ijin pembuatan kapsul Keladi Tikus sejak tahun 2001 dengan Depkes RI No: SP 475/13.24/01), Keladi Tikus sangat membantu penyembuhan kanker leher rahim, payudara, usus besar, nasofaring, pankreas, paru-paru, rectum, lever termasuk hepatitis dan pengerasan hati, tenggorokan, tulang, otak, prostat, leukimia,ginjal, limpa, empedu dan lain-lain. Selain itu Keladi Tikus juga dapat menyembuhkan migren, kelenjar getah bening, wasir, sinusitis, semutan pada tangan dan kaki dan lainnya, serta dapat sebagai deteksi penyakit yang sebelumnya tidak diketahui/ disadari oleh yang bersangkutan.Ingat: Penyembuhan harus disertai dengan bagaimana sikap Anda melawan kanker termasuk pola hidup yang benar.
Saran Pemakaian
Pemakaian Keladi Tikus disarankan berdampingan dengan pengobatan medis seperti kemoterapi dan radioterapi, terutama pada penderita berstadium lanjut. Mengapa demikian. Kanker merupakan penyakit pertumbuhan sel-sel secara tidak normal dan berkembang begitu cepat tak terkendali. Sel-sel ini terus membelah diri menjalar ke jaringan sekitar (invasive). Makin tinggi stadiumnya tentu semakin cepat penyebarannya. Sedangkan sistem pertahanan tubuh yang telah diperbaiki oleh Keladi Tikus termasuk daya gempur ribosome inacting protein (RIP) mempunyai limit dan dikhawatirkan tidak mampu lagi mengejar berkembangnya sel kanker yang sudah begitu cepat. Tidaklah mungkin untuk menaikkan daya gempur ini dengan terus menambah dosis pemakaian Keladi Tikus. Disinilah diperlukan tambahan penghancur sel-sel kanker seperti kemoterapi maupun radioterapi, walau kita sadari sepenuhnya bahwa kemoterapi dan radioterapi juga merusak sel yang sehat serta kemungkinan rangsangan tumbuhnya sel kanker baru akibat radiasi yang terjadi.
Bagaimana bila dokter sudah angkat tangan dan hanya memberikan obat penahan rasa sakit saja. Masih ada sejuta harapan. Karena dalam praktek pemakaian Keladi Tikus banyak kondisi demikian yang berhasil disembuhkan. Walau demikian adalah tugas kita untuk mencari jalan terbaik dan tidak hanya mengandalkan satu sarana saja.
Pemakaian Kelapi Tikus dan pengobatan kemoterapi – radioterapi tidak boleh dijalankan dalam waktu yang bersamaan. Pemakaian Keladi Tikus harus dihentikan minimal 2 hari sebelum kemoterapi dan 2 hari setelahnya (Minimal 5 hari). Sifat Keladi Tikus yang melakukan detoxifikasi (pembuangan racun) akan menganggap zat zat kimia dari kemoterapi sebagai racun yang otomatis akan dikeluarkan dari tubuh. Ini akan membuat kemoterapi tidak efektif.
Keladi Tikus juga sangat baik untuk nengurangi efek negatif kemoterapi dan radioterapi seperti mual, rambut rontok dan sebagainya. Untuk itu Keladi Tikus sebaiknya dikonsumsi minimal 2 minggu sebelum pelaksanaan kemoterapi.
Pemakaian Keladi Tikus dalam bentuk segar.
Apabila penderita kanker mendapat tanaman Keladi Tikus, maka bisa dikunsumsi dalam kondisi segar (juice). Dosis pemakaian adalah 3 x sehari @ 50 gram tanaman segar (umbi dan daun)
Cara Penyajian
Setelah dibersihkan, tanakam Keladi Tikus ditumbuk dibuat juice dan langsung diminum. Pembuatan juice jangan menggunakan alat-alat dari bahan metal yang mudah teroksidasi. Untuk itu hal-hal berikut perlu diperhatikan.
· Juice jangan disimpan lebih dari 3 jam karena juice akan rusak.
· Penyimpanan sementara harus dilakukan di tempat dingin (kulkas)
· Rasa gatai dimulut – tenggorokan bisa dihilangkan dengan gula atau madu.
· Untuk mengurangi rasa gatal pembuatan juice bisa dengan air mendidih (tanaman/juice jangan direbus)
Catatan:
· Selama menkonsumsi Keladi Tikus tidak dianjurkan mnkonsumsi jamu-jamu lain selain obat dari dokter.
· Keladi Tikus tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hamil di bawah 4 bulan kehamilan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment