DESKRIPSI
Ikan lele tergolong omnivore yang makan semua
makanan yang di temuinya. Namun lele akan terbiasa makan makanan yang diberikan
setiap hari.
Ukuran ikan lele sangat bervariatif, lele konsumsi
memiliki tubuh yang tidak begitu besar,yang biasa di butuhkan di pasar dari
ukuran besar antara isi 5 s/d 8 ekor /kg.Ukuran sedang lele berisi 9 s/d 10
ekor/kg. dan yang kecil 11 s/d 12 ekor/kg.
BUDI DAYA LELE ORGANIK
Budidaya lele organis merupakan salah satu cara budi
daya lele yang menitikberatkan padamikroorganisme kompleks di kolam. Mikroorganisme
kompleks ini merupakan bahan pengurai organik sekaligus sebagai agen
antagonis yang berfungsi sebagai pengendali penyakit tular air dan dapat
digunakan sebagai bahan penghilang bau kurang sedap limbah budidaya Lele.
Budi dayalele organic dapat dijalankan melalui proses
pengkondisian kolam pra penebaran benih. Adapun pengkondisian ini dapat
dilakukan dengan cara:
I. PERSIAPANKOLAM
- Pembutan
Kompos
Pembuatan Kompos dilakukan dengan bahan-bahan organic
sebagai berikut:
1. Kotoran ternak
2. Bekatul
3. Arangsekam
4. Dolomit/Kapur pertanian
5. Tetes Tebu
6. DJENIUS 21
7. Air secukupnya
Cara pembuatan Kompos dalam perbandingan takaran 1 ton
adalah sebagai berikut:
Kotoran sapi sebanyak 1 ton dicampur dengan bahan
lain, yakni Bekatul1 Kw, Arang Sekam 1 Kw, Dolomit ½ Kw. Keempat bahan tersebut
diaduk terlebih dahulu sampai merata dan campur.
Selanjutnya,
Air dalam kadar secukupnya dicampur dengan tetes tebu 1 liter dan DJENIUS 21
(Dosis sesuai aturan dalam kemasan). Dari campuran air tersebut kemudian
disiramkan ke bahan kotoran sapi yang telah dicampur dengan Bekatul, Arang
sekam dan dolomite, kemudian diaduk rata.Setelah tercampur semua, idealnya
kadar air (KA) antara 30-40%.
*Ket:Banyak air yang digunakan tergantung pada kondisi
kotoran sapi. Jika kotoran sapi masih dalam kondisi basah, air yang digunakan
tidak terlalu banyak.Sebaliknya, jika kondisi kotoran sapi kering, maka air
yang digunakan sedikit banyak.
Setelah dicampur, kompos kemudian ditumpuk dengan
ketebalan 40-50 cm. penumpukan ini berfungsi untuk proses fermentasi.Idealnya
setelah ditumpuk, kompos didiamkan selama 15 hari tanpa ditutup terpalatau
plastic agar sirkulasi udara pada waktu proses berjalan lancar. Hal lainyang
tak kalah penting adalah pada waktu proses fermentasi ini, kompos tidak
boleh terkena cahaya matahari langsung dan air hujan. Setiap 5 hari dalam15
hari fermentasi, kompos diaduk (dibolak-balik) secukupnya kemudian ditumpuk
seperti kondisi semula tanpa campuran apapun.
- Pengkondisian
Kolam
Pengkondisian kolam dilakukan dengan cara menebar
kompos yang sudah diproses selama 15 hari di atas ke dalam kolam yang belum
terisi air. Idealnya ketebalan kompos di dasar kolam adalah 5-15 cm. Setelah
ditebar kompos kemudian diisi air setinggi 25-30 cm. Setelah diisi air di
pagi/siang hari, sore harinya dimasukkan DJENIUS 21 (Dosis sesuai aturan
dalam kemasan) ke dalam kolam. Kemudian kolam didiamkan selama 15hari. Dalam
proses pengkondisian kolam 15 hari inilah ekosistem kolam yang melibatkan
mikroba akan terbentuk dan membentuk siklus kehidupan dalam kolam.Setelah 15
hari biasanya kolam berwarna hitam kebiru-biruan dan terdapat banyaklarva serta
kehidupan kecil lainnya (uget-uget).
*Notes: Untuk menjaga agar proses pengkondisian
berjalan optimal,pastikan kolam tidak tercampur dengan Bahan Kimia apapun dan
jangan jadikan kolam sebagai tempat pembuangan limbah air hujan dari atap
genteng maupun limbah lainnya!!!!
- Penebaran
Benih
II. BUDI DAYA PEMBESARAN DAN PERAWATAN
Budidaya Pembesaran lele organic terdiri dari:
Dalam budi daya lele organik, pakan adalah salah satu
aspek pentingyang harus diperhatikan. Makanan pokok lele pada dasarnya adalah
plankton yang hidup di kolam. Tetapi Lele juga membutuhkan nutrisi tambahan
berupa proteindengan kadar yang cukup tinggi, untuk itu digunakan sentrat/pelet
yang mengandung unsur yang dibutuhakan lele untuk mempercepat pembesaran. Hal
yang tak kalah penting adalah proses fermentasi sentrat. Fermentasi
sentratberfungsi untuk:
a. membantu proses penguraian bahan
organic(sentrat/pelet) untuk meningkatkan nilai protein maupun karbohidratnya,
b. membantu bahan penguraian bahan organic
kolam(mikroba kolam dan kotoran lele) sehingga menjadi bahan makan organik
dalam bentuk planknton yang menjadi makanan tambahan alami lele,
c. memperbaiki proses pencernaan ikan melalui
mikroorganisme hidup yang terkandung dalam HORMONE DJENIUS 21.
Adapunteknik Fermentasi pakan dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
- Pertama-tama
campurkan 1 liter air dengan 1 tutup botol (10 ml) Hormone DJENIUS 21
dan 1 tutup botol (10 ml) Tetes tebu. Aduk ketiganya hingga campur merata.
Air yang telah dicampur HORMONE DJENIUS 21 dan Tetes Tebu
berwarna cokklat kekuning-kuningan. Air ini kemudian disebut Air
Campuran HORMONE DJENIUS 21. Setelah dicampur, masukkan campuran
tersebut dalam botol atau tempat tertentu dan kemudian siap dicampur
dengan pakan.
- Setelah
air campuran siap, siramkan air campuran HORMONE DJENIUS 21
ke sentrat yang akan diberikan ke kolam. Takarannya, dalam 1 Kg sentrat
siramkan air campuran HORMONE DJENIUS 21 sebanyak seperempat
(1/4) liter. Setelah disiramkan ke sentrat/pelet, kemudian aduk
sentrat/pelet hingga rata agar air campuran HORMONE DJENIUS 21
diserap merata oleh sentrat/pelet. Usahakan sentrat/pelet yang telah
diaduk dengan air campuran tersebut kondisinya telah gembur dan tidak
keras (Jika kurang gembur tambahkan kembali air campuran HORMONE
DJENIUS 21). Setelah sentrat/pelet dicampur dengan Air Campuran HORMONE
DJENIUS 21, diamkan sentrat/pelet tersebut selama 12 jam ditempat
yang tidak terkena sinar matahari dan tidak tercampur dengan bahan kimia
apapun, termasuk air hujan. Setelah 12 jam dibiarkan/difermentasikan,
pakan siap diberikan ke kolam.
Notes:Pakan yang diaduk pagi hari idealnya diberikan pada
malam hari, begitu jugapakan yang diaduk pada malam hari diberikan di pagi
harinya.
2. TeknikPemberian Pakan
Dalam budi daya lele organic, pakan diberikan dua kali
dalam sehari,yakni pagi antara jam 06.00-08.00 WIB dan malam hari antara jam
18.00-20.00WIB. Tujuan pemberian pakan dengan durasi 12 jam adalah:
- sistem
pencernaan lele membutuhkan 12 jam untuk menghabiskan makanan yang telah
dimakan sebelumnya, sehingga sirkulasi pencernaan baru akan normal kembali
setelah 12 jam. Inilah yang menjadikan alasan mengapa durasi memberi pakan
lele yang baik adalah selama 12 jam.
- Durasi
pemberian pakan selama 12 jam sekali ini membantu untuk mengidentifikasi
kondisi dan kesehatan lele. Harap dicatat bahwa kondisi lele yang sehat
ditandai dengan nafsu makan lele yang terus b ertambah. Misal, jika hari
ini lele dalam kolam menghabiskan makan 1 Kg, maka dipastikan esok hari
lele akan menghabiskan 1 ¼ Kg sentrat fermentasi. Jika dalam 12 jam lele
mengalami penurunan kuantitas makan, maka dipastikan lele tersebut
bermasalah. Masalah bisa berupa penyakit ataupun berupa kondisi air yang PHnya
telah menurun.
3. Pengelolaanair kolam
Kondisi air kolam sangat menentukan kesuksesan dan
keberhasilan budi daya lele organic yang mengoptimalkan masa panen selama 45
hari setelah tebar dengan ukuran benih yang telah disebut diatas. Kolam yang
ideal dalam budi daya lele organic dengan populasi lele yang padat (per
meternya diisi 250-300 ekor) pada tahap awal penebaran benih adalah setinggi 30
cm. Setelah 10 hari pasca tebar penih, ketinggian air dinaikkan menjadi 40 cm.
10 kemudian, ketinggian air dinaikkan lagi menjadi 45 cm. 10hari kemudian
dinaikkan menjadi 50 cm hingga menjelang panen.
Tujuandinaikkannya ketinggian air ini adalah:
a. menambah ruang gerak bagi lele yang ukurannya terus
bertambah.
b. menyeimbangkan kehidupan mikroorganisme dan bakteri
(mikroba) dalam kolam.
c. Menjaga PH air agar tidak rusak oleh kotoran lele
yang terus bertambah (semakin lele besar, maka semakin banyak kotoran yang
dikeluarkan).
Selain proses penambahan, proses yang tak kalah
penting adalah proses pengenceran kolam. Yang dimaksud proses pengenceran
adalah mengkondisikan air kolam yang telah pekat dengan kotoran dan
akibatproses fermentasi (penguraian) sehingga PH air mengalami penurunan. Kolam
yang pekat biasanya terjadi ketika lele bertambah besar dan jumlah kotoran yang
dikeluarkan semakin banyak (antara umur 1 bulan pasca tebar benih sampaipanen).
Kolam yang telah pekat memiliki ciri:
a. berwarna merah akibat zoo plankton yang jumlahnya
minim akibat volume konsumsi lele yangcukup besar (karena lele bertambah besar
dan jumlah pakan yang dibutuhkan maikn banyakl) dan kotoran lele yang jumlahnya
besar.
b. Kolam mulai berbau sedikit menyengat.
c. Nafsu makan lele sedikit menurun.
Untuk menjaga stabilitas kolam yang mulai pekat
tersebut, maka harus dilakukan proses pengenceran kolam. Pengenceran ini
dilakukan dengan cara:
1. Memasukka nair steril (air sumur yang tidak
tercampur limbah) ke dalam kolam dengan pembuangan air kolam yang mengalir,
sehingga terjadi sirkulasi air yakni ketika air yang baru dari sumur tiba, air lama
sebagian keluar. Pengenceran ini bisa dilakukan kapanpun, baik siang atau malam
hari. Yang pasti, ketika kondisi air mulai bau, keruh, dan nafsu makan lele
berkurang, maka saat itulah proses pengenceran ini dibutuhkan.
2. setelah pengenceran dilakukan, pada malam harinya
berikan DJENIUS 21dengan takaran per meter perseginya 2-5 ml (setengah
tutup botol DJENIUS 21). Misalnya, jika kolam berukuran 6x4, maka luasan
perseginya adalah24 m2. Sehingga DJENIUS 21 yang dibutukan
adalah antara 6-12 tutup botol.
III. PROSESPEMANENAN
Meskipun pemanenan adalah hal sepele, tetapi dalam
budi daya lele organic, pemanenan harus dilakukan dengan teknik khusus. Hal ini
bertujuan untuk menjaga kondisi lele ketika dipanen. Perlu dicatat bahwa lele
yang siap panen pada dasarnya lele yang masih sangat muda, tetapi berukuran
besar. Hal ini berbeda dengan teknik budi daya lele konvensional pada umumnya
(yang membutuhkan waktu 3bulan) dimana lele yang dipanen berusia tua. Dalam
panen usia muda ini, lele harus diperlakukan dengan hati-hati. Jika kurang
hati-hati dalam teknin pemanenan ini, maka lele muda tersebut akan pucat dan
mati ketika berada dipasar. Oleh karena itu, lele harus diperlakukan dengan
teknik panen budidaya lele organik.
Cara memaneh lele organic adalah:
1. Ketika memanen, upayakan tidak mengurangi air
kolam. Sehingga pemanen cukup langsung masuk ke dalam kolam dan menggunakan
jaring untuk menangkap ikan.]
2. Ketikaikan terangkat oleh jaring, pindahkan ikan ke
dalam wadah atau drum, atau wadah tertentu yang telah dipersiapkan untuk
penampungan sementara sebelum diangkut ke pasar. Wadah/drum/penampungan
sementara tersebut harus diisi denganair yang komposisinya adalah 50% berasal
dari air kolam yang dipanen dan 50%lainnya adalah air sumur. Tujuannya adalah
agar ikan lele yang dipanen bisa beradaptasi dengan dengan air lain sebelum
dipindahkan ke air yang disediakan tengkulak/pembeli.
3. Ketika sebagian besar lele yang dikolam telah
terangkat, baru kemudian air kolam dikurangi untuk memudahkan menangkap
sisa-sia ikan yang belum terangkat.
BUDIDAYA LELE ORGANIS
Budidayalele organik adalah budidaya lele dengan
menggunakan siklus hidup habitat lelealami dengan menambahkan teknologi
mikroorganisme yang bermanfaat dalam kolam serta menggunakan mikroba probiotik
melalui pakan untuk meningkatkan nilai gizi pakanyang diberikan.
TUJUAN
1. Untuk menyediakan kebutuhan gizi keluarga yangsehat
dan aman dari zat-zat kimia yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
2. Menambah pendapatan keluarga karena dengan budidaya
lele organis lebih mudah dilakukandan mempunyai nilai keuntungan yang cukup
tinggi
KELEBIHAN BUDIDAYA LELE ORGANIS
1. Bisa dilaksanakan di sekitar pekarangan rumah (
tidak membutuhkan lahan yang luas).
2. Tidak membutuhkan sirkulasimaupun pergantian air
setiap hari.
3. Menghemat pengeluaran pakan hingga 40% lebih jika
dibandingkan dengan teknik budi daya konvensional.
4. Masa panen lebih cepat,yakni 45 hari dari benih
ukuran ayak 10-12 atau ukuran 7-9 cm.
5. Rasa daging ikan lebih kesat dan gurih di banding
dengan teknik konvensional, serta sehat untuk dikonsumsi.
KELEMAHAN BUDIDAYA LELE ORGANIK
1. Membutuhkan tempat terbuka yang 80 % terkena
pancaran sinar matahari langsung.
2. Membutuhkan air sumur atau air mata air yang steril
dari zat atau bahan Kimia apapun.
0 comments:
Post a Comment